Kamis, 25 November 2010

Anak Laki-laki dan Cinta Keabadian

Artikel ini kupersembahkan khusus bagi yang memiliki cinta dan siapa saja yang mengimpikan keabadian. Kawan, ayah manusia-manusia, Adam, telah melakukan pilihan yang tepat dengan memakan buah yang menjanjikan keabadian. Setelah memakan buah keabadian segera Adam menemukan jalan keabadian melalui kemaluan dan buah dada istrinya Hawa.

Keabadian sejati bukanlah satu individu yang hidup terus-menerus. Keabadian sejati adalah tumbuh dan berkembangnya keturunan secara terus menerus, silih berganti dan semakin banyak. Seorang ayah menemukan dirinya terlahir kembali melalui anak laki-lakinya. Sebanarnya anak laki-laki bukanlah dirinya sendiri melainkan ayahnya yang terlahir kembali. Anak laki-laki adalah jalan keabadian.

Kisah yang menceritakan seorang anak laki-laki membunuh ayahnya untuk menikahi ibu kandungnya bukanlah mitos melainkan kejadian sesungguhnya yang terjadi pada setiap rumah tangga yang memiliki anak laki-laki. Anak laki-laki mengambil alih buah dada ibunya dari ayahnya. Seorang ayah hampir tidak pernah lagi merasakan hangat pelukan sang istri karena banyak dari waktu sang istri dicurahkan untuk anak laki-laki. Meski demikian sang ayah dengan senang hati merelakan kenikmatannya terenggut oleh anak laki-lakinya sebab dia mengetahui anak laki-lakinya adalah dirinya sendiri.

Kamu tidak akan pernah menemukan hati yang paling hancur kecuali seorang ayah yang ditinggal mati oleh anak laki-lakinya. Karena dengan itu harapannya untuk memperoleh keabadian telah musnah, keabadian yang diimpikan semua manusia.

Kepada yang tidak memiliki anak laki-laki kusarankan untuk tidak putus asa. Sebab jalan keabadian yang lain masih terbuka yaitu dengan meninggalkan karya apapun yang dapat membuat engkau senantiasa dikenang manusia.

Berbahagialah yang memiliki keduanya. CelakalahManusia anak laki-laki yang tidak pernah mengirim doa untuk ayahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar