Senin, 18 April 2011

Perubahan Tak Bisa Ditunda

Koalisi Pemuda, mahasiswa menyatakan pemerintah saat ini adalah pemerintahan yang gagal. Mereka menakutkan di masa depan negara kita akan menjadi negara gagal. Bila ini terjadi, masa depan rakyat dan eksistensi bangsa sangat terancam. Indonesia berpotensi bangkrut!

Anggaran militer melambung hingga 11% dari APBN, namun militer kita tidak mampu berbuat apa-apa ketika negara tetangga menggerogoti kedaulatan bangsa. Bahkan menyelamatkan para pelaut kita dari ancaman perompak mereka takut.

Demi anggaran yang naik itu, militer secara sadar maupun tidak telah mengabaikan fungsinya selaku penjaga keutuhan marwah bangsa. Parahnya mereka menjadi pelindung korporasi asing yang seribu kali lebih kejam daripada kompeni dan menjadi "pengawal setia" elit bedebah.

Militer kita diperalat oleh korporasi. Kita sangat menyayangkan hal ini. Padahal kita tau mengenai loyalitas kebangsaan merekalah yang terdepan.

Tujuan perubahan menurut koalisi bukanlah menjatuhkan rezim yang sedang berkuasa. Mereka hanya menuntut perubahan. Namun bila perubahan meniscayakan penjatuhan rezim, rezimpun harus di tumbangkan.

Rezim pembohong ini bahkan dimulai dari proses yang bohong. Rezim naik berdasarkan manipulasi politik yang luar biasa licik. Semakin hari kebohongan rezim semakin mencolok. Jangankan mendapatkan dukungan daripada rakyat, pemerintah sekarang bahkan tidak didukung lagi oleh elit pemerintahan. Semua pihak yang masih mendukung rezim hanya mereka yang disuap.

Rezim yang bibangun adalah imperealisme dan dinasti. Semua kaluarga dan kerabat rezim. Rezim hari ini tidak punya karakter. Mereka hedonis dan pragmatik. Lima persen warga negara dibuat terus menumpuk kekuasaan. 95% lainnya terus ditindas. Jumlah warga negara kita adalah keempat terbesar di dunia. Rezim menyiksa hampir semua rakyatnya.

Semua kebijakan rezim dikendalikan korporasi besar dan segelintir elit yang jahat. Rezim terbukti gagal. Jangankan menjual, malah rezim menghibahkan airdan tanah bangsa ini pada asing. Tidak hanya hasil tambang, aset-aset nasional hampir semua dijual. Lalu kita membelinya kembali denga harga yang sangat tinggi. Misalnya minyak mentah yang dijual keluar lalu kita membeli minyak siap pakai dengan harga sangat tinggi dan dibatasi, malah dicalo pula.

Setiap aksi biadab terorisme selalu elit ditudukan rezim pada gerakan Islam. Padahal banyak aksi itu karena teroris geram dengan kebijaknnya yang menyiksa rakyat, memanjakan asing.

Kita bikan gerakan transaksional. Kita tidak berjuang unruk kepentingan persona atau kelompok tertentu. Kita punya banyak orang-orang yang baik dan jujur. Kita tidak menentukan orang tertentu untuk tampil membawa perubahan, kita akan memilih siapapun dari mereka yang memiliki komitmen akan perubahan dalam rangka mensejahterakan rakyat serta mengembalikan kedaulatan bangsa.

Gedung Juang, Jakarta Pusat, 18 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar