Sabtu, 19 Februari 2011

proposal skripsi doa dhalat

DAFTAR ISI 

Bab I: Pendahuluan 
A. Latar Belajakang Masalah
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian 
E. Sistematika Penulisan

Bab II Kajian Teori 
A. Kedisiplinan Siswa
1. Pengertian Disiplin Siswa
2. Tujuan Disipli Siswa
3. Jenis-Jenis Disiplin Siswa
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Siswa
5. Strategi Penerapan Disiplin Terhadap Siswa
B. Pembelajaran Fiqih
1. Pengertian Fiqih
2. Dasar-dasar Fiqih
3. Metode-metode Pembelajaran Fiqih di Kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Populasi Penelitian 
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Instrumen penelitian 
G. Teknik Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil MIN Suak Bilie
B. Gambar Umum Pembelajaran Fiqih kelas IV
C. Deskripsi Data
D. Analisis Data

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN






Bab I: Pendahuluan 
A. Latar Belajakang Masalah

Dalam Pandangan Muhammad Iqbal (1986:172), shalat merupakan mi'rajnya kaum Muslim. Sebuah riwayat sufi mengatakan, bila sedang melaksanakan shalat, sebenarnya kita tidak sedang berada di tempat kita berdiri melainkan di sebuah tempat jauh di atas langit yang, konon, dari tempat itu, bila sebuah batu dijatuhkan ke bawahnya, maka akan tepat mengenai ka'bah: tempat di mana jutaan kaum muslim di seluruh dunia menghadapkan wajahnya ketika shalat. Tempat itu disebut: Baitul Makmur.
Dalam Islam, shalat adalah amal paling utama (Jannati: 2007:332). Sangat banyak Hadits Nabi mengatakan bahwa shalat adalah tiang agama, sebagaimana disebutkan Muhammad Ibrahim Jannati dalam "Fiqih Perbandingan Lima Mazhab" (2007:332-333), antara lain:
"Perumpamaan shalat adalah bagaikan tiang sebuah tenda besar. Jika tiangnya kokoh, maka tali tenda, pasak dan kain penutupnya akan berguna. Namun apabila tiangnya patah, maka tali tenda, pasak, dan kain penutupnya akan tidak berguna."
"Shalat adalah tiang agama, dan ia merupakan amal pertama anak adam yang dilihat oleh Allah Swt. Jika shalatnya baik, maka seluruh amalnya akan dilihat oleh Allah Swt. Namun bila buruk, maka amal yang lain tidak akan dilihat oleh-Nya"
Shalat adalah amal pertama yang dihisap di akhirat kelak. Bila amal shalat seseorang baik, maka dianggap baik pula segala amalnya yang lain. Namun bila buruk amal shalatnya, maka akan kesulitan pula dia mempertanggung jawabkan segala amalnya yang lain.
Nabi Muhammad Saw. memesankan kepada Bilal untuk menjadikan shalat sebagai istirahatnya. Segala gerakan shalat dapat memperbaiki otot-otot sehingga badan dapat kembali bugar. Shalat ibarat sebuah aliran sungai yang amat jernih di depan pintu rumah kita. Dengannya kita dapat menyagarkan badan lima kali dalam sehari. Nabi Muhammad Saw. bersabda:
"Shalat itu ibarat sungai yang ada di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian, lalu dia keluar dari pintu itu untuk mandi sebanyak lima kali dalam sehari-semalam. Dengan demikian, pastilah tidak ada kotoran sedikitpun yang melekat pada tubuhnya. Begitu pula dengan shalat lima waktu yang dilakukan dalam sehari semalam, pasti tidak ada dosa yang tersisa." (Jannati: 2007: 333)
Selain dapat menyegarkan fisik, shalat juga dapat membersihkan kembali hati nurani dengan indikasi: diampuni dosa-dosa. Shalat juga dapat menghindarkan kita dari perbuatan-perbuatan tercela.
"Dan dirikanlah shalat, karena shalat mencegah kamu dari kejahatan dan dari munkar" (QS. Al-Ankabut: 45)
Shalat adalah esensi batin sekaligus lahir seseorang. Kita hanya dapat mengetahui seseorang itu muslim atau tidak dari shalatnya, bukan syahadatnya yang hanya dia seorang saja yang tahu.
Untuk itu, shalat merupakan kewajiban mutlak bagi seorang muslim. Sangat banyak ayat-ayat Al-qur'an yang memerintahkan kaum Muslim untuk menegakkan shalat, antara lain:
"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu dan sembahlah olehmu akan Tuhanmu serta berbuatkah kebajikan agar kamu memperoleh kemenangan." (QS: Al-Hajj: 77)
"Dan dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat, dan tunduklah/ruku'lah bersama orang-orang yang ruku.'" (QS. Al-Baqarah:43)
Ali Mustofa Yaqub (2007:135) menerangkan, kewajiban shalat lima waktu wajib hukumnya jatuh atas orang yang beragama Islam yang telah mencapai usia akil baligh. Sulaiman Rasjid (1978:81-82) menerangkan, amalan shalat harus ditanamkan ke dalam jiwa muslim sejak mereka masih anak-anak. Nabi Saw. bersabda:
"Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka meningkat tujuh tahun dan (di mana perlu) pukullah (kalau enggan mengerjakannya) di waktu usia mereka meningkat sepuluh tahun" (HR. Abu Dawud)
Shalat diambil dari kata "dalam bahasa Arab: "Shalat" yang artinya "Prayer" dalam bahasa Inggris (Munir Ba'albaki, 1973:715). kata "Prayer" (Sadely, 2000:142) dalam bahasa Inggris itu bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, berarti "Orang yang bersembahyang" dan "doa, sembahyang". "prayer" adalah kata dasar dari "pray" yang berarti (1) "memohon dan (2) "mengharapkan" . Kata "memohon" dan "mengharapkan", dalam bahasa Indonesia dapat diterminasikan secara sederhana ke dalam kata: "doa". Surat At-Taubah membenarkan bahwa kata "shalat" berarti "doa".
Dari uraian di atas, penulis tertarik dan merasa terpanggil untuk menyusun skripsi berjudul: "Pembelajaran Doa Shalat Bagi Siswa Kelas Tiga Pada MIN Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya"

Dari uraian di atas,


1. Penulis ingin mengetahui pengertian shalat.
2. Penulis ingin mengetahui doa-doa dalam shalat.
3. penulis ingin dapat menerapkan pembelajaran doa shalat.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan
Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini terarah dan tidak melebar, perlu diberikan pembatasan. Penulis membatasi penelitian pada: 

1. Pengertian shalat.
2. Rukun-rukun dalam shalat.
3. Syarat-syarat dalam shalat.
4.Doa-doa dalam shalat. 
5.Sistem pembelajaran doa shalat . 

2. Perumusan Masalah.

Agar penelitian ini jelas dan terarah, maka penulis perlu menetapkan perumusan masalah, yaitu:

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian shalat.
2. Agar memahami rukun-rukun dalam shalat.
3. Supada mengetahui yarat-syarat dalam shalat.
4.Untuk mengetahui doa-doa dalam shalat. 
5. Supaya dapat mengetahui sistem pembelajaran doa shalat . 

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan untuk:

1. Bagi para pendidik agar meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran doa shalat untuk kelas IV Madrasah Ibtidaiyah.
2. Bagi para peneliti mengenai tema berkaitan agar dapat menjadikan karya ini sebagai pengayaan literatur mengenai tema tentang pembelajaran doa shalat.
3. Bagi penulis sendiri untuk dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam pembelajaran doa shalat 

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun skripsi ini, penulis membagi ke dalam beberapa bab. Masing-masing bab mencakup beberapa sub-judul, sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan terdiri dari: A. Latar Belajakang Masalah; B. Pembatasan dan Perumusan Masalah; C. Tujuan Penelitian: D. Kegunaan Penelitian dan: E. Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Teori terdiri dari: A. Pengertian Shalat; B. Rukun-rukun shalat; C. Indikator Kedisiplinan dalam Pembelajaran Fiqih dan D. Strategi Peningkatan Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran Fiqih. Bab III Metodologi Penelitian, terdiri dari: A. Tujuan Penelitian; B. Waktu dan Tempat Penelitian; C. Metode Penelitian; D. Populasi Penelitian; E. Teknik Pengumpulan Data; F. Instrumen penelitian dan; G. Teknik Analisis Data. Bab V Hasil Penelitian terdiri dari: dan Bab VI Penutup yang terdiri dari: A. Kesimpulan dan B. Saran. 




DAFTAR PUSTAKA

Ba'albaki, Munir, Kamus Al-Mawrid, Beirud: Dar El-Ilm Lil-Malayen, 1973

Yaqub, Ali Mustafa, Fatwa-Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2007

Rasjid, Sulaiman, Imu Fiqih Islam Lengkap, Semarang: Toha Putra, 1978

Jannati, Muhammad Ibrahim, Fiqih Perbandingan Lima Mazhab, Jakarta: Cahaya: 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar